Semasa bersiar-siar di alam maya, aku terjumpa satu artikel yang aku kira menarik...
disini, aku share artikel tu
Sebenarnya, ia adalah artikel berbentul Q&A. Selamat membaca dan mengambil iktibar daripadanya.....
QUESTION
Assalamu'alaikum Wr Wb,
Ustadzyangdirahmati Allah, afwan sebelumnya, mungkin pertanyaannya 'tidak biasa', tetapi justru belakang hal ini banyak terjadi di Indonesia (dengan motif yang berbeda"). Langsung saja Ustadz, saya mempunyai seorang teman wanita, dia pernah punya masa lalu yang kelam/pergaulan bebas, tetapi alhamdulillah sekarang sudah taubat, saya lihat dari kesungguhannya menerapkan ajaran Islam dikehidupannya. Saat ini ia merasa telah siap untuk berumah tangga, tentu diawali dengan proses ta'aruf, tetapi dia tidak mau masa lalunya diketahui calon suaminya itu, karena bagaimanapun juga menurutnya semua laki-laki pasti sangat sulit menerima wanita yang sudah tidak perawan sebagai calon isterinya, kalaupun awalnya sang lelaki menerima tetapi dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam rumah tangga nanti (misalnya sang suami mengungkit lagi masalah tersebut), kemudian salah seorang temannya mengusulkan untuk melakukan operasi selaput dara agar kelak sang suami yakin bahwa tidak pernah terjadi sesuatu terhadap teman saya itu, dan biarlah dosa masa lalu menjadi urusannya dengan Allah, selama dia dikehidupan mendatang tidak mengulangi perbuatannya. Menurut ustadz apa hukumnya melakukan operasi selaput dara dengan maksud tersebut di atas? Ataukah ada jalan keluar lain?
Sekian dari saya, afwan jika ada kata-kata yang kurang berkenan, atas jawabannya saya ucapkan terimakasih.
Wassalamua'alaikum wr wb
Dinda
ANSWER
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Seandainya operasi selaput dara dihalalkan secara umum, bisakah anda bayangkan para wanita akan merasa bebas berzina? Sebab apa lagi yang merekata takutkan? Toh selaput dara yang merupakan bukti keperawanan ternayta bisa dioperasi dan diperbaiki, setelah itu bisa jadi perawan lagi.
Ibarat mobil ketabrak penyok, bisa masuk bengkel poles body dan keluar seperti baru kembali. Meski tetap saja tidak akan sempurna seperti keluar dari pabrik.
Kalau operasi selaput dara dengan tujuan untuk menipu calon suami itu dihalalkan, maka akan ada begitu banyak wanita yang berzina. Setelah itu dia hanya minta biaya kepada pasangan zinanya itu untuk mengoperasi selaput daranya. Dan dengan demikian, kita akan membuka sebuah pintu dari pintu-pintu setan. Pintu itu adalah pintu zina.
Alangkah berdosanya orang yang memfatwakan kehalalan sesuatu yang kemudian malah membuka pintu-pitu maksiat lainnya.
Kampanye Penggunaan Kondom
Hal ini sama dengan mengkampanyekan penggunaan kondom untuk mencegah AIDS. Selain bertentangan dengan realitas ilmiyah, kampanye penggunaan kondom sama saja dengan meligitimasi zina dan seks bebas.
Kalau mau terhindar dari virus HIV dan AIDS, seharusnya yang dikampanyekan adalah anti perzinaan, anti seks bebas dan anti porgrafi. Bukan kampanye penggunaan kondom.
Sebab dengan dikampanyekan penggunaan kondom, anak-anak muda bahkan anak usia SD akan mencobanya untuk melakukan perzinaan sesama mereka. Memang bisa saja tidak hamil, tetapi kalau ketularan HIV, rasanya tidak bisa dihindari. Yang pasti, kampanye kondom sama dengan kampanye perzinaan dan seks bebas.
Menyembunyikan Aib
Memang benar bahwa 'aib seseorang tidak boleh dibeberkan, namun kalau 'aib itu nantinya akan mengganggu keharmonisan hubungan suami isteri, maka harus dijelaskan.
Terkadang memang ada yang protes, kenapa hanya wanita yang punya selaput dara dan kalau sampai berzina lalu koyak, kenapa selalu dipertanyakan? Bukankah kemungkinan laki-laki berzina juga ada?
Jawabannya memang benar bahwa laki-laki pun suka berzina. Akan tetapi pemicu paling besar memang wanita. S.ebuah perzinaan tidak akan terjadi begitu saja. Perzinaan terjadi akibat pergaulan bebas. Di mana para wanita bergaul tanpa menutup aurat dan bercampur dengan laki-laki.
Hubungan teman sekantor, atau hubungan sesama mahasiswa, siswa bahkan hubungan atasan dan bawahan yang tidak ada pembatasannya, semua memang pintu-pintu yang terbuka menuju ke arah perzinaan.
Saran Buat Wanita
Dalam semua perzinaan, pihak yang paling dirugikan adalah pihak wanita. Sebab orang-orang masih bicara tentang kesucian dan keperawanan, tapi tidak bicara keperjakaan. Dan memang ketika selaput dara rusak akibat zina, yang akan menanggung malu seumur hidup adalah wanita. Sebab dia akan berada pada keadaaan serba salah, apakah harus berterus terang kepada calon suaminya bahwa dirinya sudah tidak perawan lagi, ataukah ditutupinya rahasia itu seumur hidupnya?
Maka saran yang penting untuk para wanita adalah hindari zina sejak dari hulunya. Orang arab bilang, al-waiqayatu khairun minal 'ilaj, pernjagaan itu lebih baik dari pada perbaikan.
Jangan biarkan kedekatan dengan laki-laki sampai harus menghalalkan hal-hal yang pada hakikatnya sudah haram. Bukankah keluar rumah tanpa penutup rapat aurat merupakan tindakan yang haram? Bukankah campur baur dengan lawan jenis tanpa batas juga diharamkan? Bukankah sekedar berduaan dengan bukan mahram juga haram?
Lalu kalau tahu haram, kenapa masih dijalankan?
Dan ketika sudah koyak selaput dara sebagai kehormatan satu-satunya, penyesalan tiada akhir lah yang akan terjadi. Maka jangan lagi para ulama dipaksa-paksa bikin fatwa yang menghalalkan operasi selaput dara.
Bukankah tujuan operasi itu justru untuk menipu calon suami? Sehingga suami menganggapnya perawan, tetapi ternyata hanya 'barang second' yang dipoles body. Sudah berzina, apakah masih mau tambah dosa lagi dengan berbohong? Laa haula wala quwaata illa billah.
Wallahu a'lam bishshawab, wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
S umber diperolehi daripada:Ahmad Sarwat, Lc
0 bicara anda:
Post a Comment